Pada siapa senja mengadu
tebar hening laku yang surut ditelan waktu
kemana lagi senja harus pulang
jika tak ada lagi nyala di ujung petang
alam raya memang terpaksa bergegas
mengejar putaran waktu yang diperas beringas
setiap tapak yang samar-samar membekas
beriring sepoi angin sunyi namun kuat menghempas
sekali lagi berbicara tentang langit,
adakah gelap mampu sedikit saja ditunda
sebab pesanku belum juga sampai di relung hati manusia
aku ingin bercumbu lebih lama
menghantarkan mesra jingga dari ufuk barat
biar semua kepala menatap dan meratap lirih
membiarkan jiwanya kosong dibalut sunyi yang menawarkan perih
jalan sunyi memang tak lagi mengharu biru
sebab isi kepala hanya dipenuhi bongkahan batu
keras dan gelap!!
siang dan malam yang terlihat hanya gelap
lalu pada siapa lagi senja bisa mengadu
jika singkatnya persinggahan waktu dibiarkan begitu saja berlalu
>>daN
![]() |
Senja Kuta |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar