Selamat Datang di Taman Sunyi

..hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua...” ― Emha Ainun Nadjib

Minggu, Februari 19, 2012

Nyatanya, kita tidak pernah saling bicara...



Sudah sembilan tahun lamanya. Ya, rasanya waktu sembilan tahun itu sudah lebih dari cukup untuk bisa dikatakan sebagai sebuah waktu yang lama. Kita bertemu. Kenal. Dekat. kenal dekat. semakin dekat mengenal. Dan Begitulah,kita saling kenal, saling dekat mendekat.

Tahun-tahun pertama,atau mungkin kedua, atau ketiga. Aku tersenyum. kamu tersenyum. Kita saling senyum. bertukar senyum. berbagi senyum. membelah senyum. menebar senyum. dan juga, menabung senyum.


Tabungan senyum kita menjadi banyak. bertambah banyak. semakin banyak dan banyak. Hingga kita merasa tabungan senyum itu sudah lebih dari cukup untuk nantinya kita ambil dan habiskan. Bahkan kita pun merasa kalau kita takkan sanggup menghabiskan.
Setelah tahun-tahun pertama itu, atau mungkin kedua, atau ketiga. Kita menjadi jarang saling senyum. bertukar senyum. berbagi senyum. membelah senyum. menebar senyum. apalagi menabung senyum.
kita masih bertemu. masih kenal. masih dekat.

Aku pun mencoba kembali mengulas senyum. kamupun sama juga melepas senyum. Tapi kita tidak berbagi, kita tidak bertukar. dan senyum itu... tak lagi menjadi senyum kita. Akupun diam biasa saja. Kamu juga terdiam dan sepertinya juga biasa. Kita biasa saja.

Dan kemudian aku. Tentang kamu, tentang kita. Tergores juga benakku ketika melamunkan tentang kamu, tentang kita. Lalu kugerakkan mata penaku untuk sekedarnya menutup goresan itu. aku tulis tentang kamu, tentang kita:

Apa ada??

Tak ada apa-apa
Tak ada siapa-siapa
Tak ada tegur sapa

Padahal aku ada
Padahal engkau juga ada
Padahal tiada yang tiada
Ataupun mungkin meng-ada-ada

Ah.. biarkan saja
Alihkan saja tak apa
Semoga tak sampai terlupa
Semoga tak hilang dan sirna

Ah.. tak ada apa-apa
Tak ada tegur sapapun tak apa


kita tetap masih bertemu, tetap masih kenal, dan tetap masih dekat. Menghabiskan tabungan senyum kita. Yang ternyata diluar dugaan kita, begitu cepat habis. Secepat kita dulu bertemu. Kenal. Dekat. Kenal dekat.

Pertemuan kita. Perkenalan kita. Kedekatan kita. Bermula ketika aku tersenyum. kamu tersenyum. Kita saling senyum. bertukar senyum. berbagi senyum. membelah senyum. menebar senyum. menabung senyum. lalu menghabiskannya sampai habis.

Sembilan tahun...
Dan kita masih bertemu. Tanpa sisa-sisa senyum.
terasa tidak saling kenal. terasa tidak lagi dekat.

Nyatanya, kita tidak pernah saling bicara.



>>daN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar