“Sing jenenge hama, nek wayahe leren lak yo
leren dhewe”, begitu ujar orang-orang tua di desa kami beberapa waktu lalu
yang mungkin saja berkaca dari pengalamannya bercocok tanam selama ini.
Selamat Datang di Taman Sunyi
“..hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua...” ― Emha Ainun Nadjib
Sabtu, April 18, 2020
Wabah Kedua
Hilir-mudik
orang berlalu-lalang di desa kami, beberapa menggerombol di tepi jalan,
beberapa juga singgah di warung dan menikmati minuman yang di pesan, entah es
atau kopi, ramai sekali. Tidak setiap waktu desa kami menjadi ramai. Hanya
ketika lebaran, perayaan Nyadran dan Agustusan,
atau ketika musim panen tiba, seperti kali ini. Bulan ini kami memasuki musim
panen padi, setelah tiga bulan lebih pontang-panting menghadapi tikus yang
mewabah. Sudah beragam cara ditempuh untuk mengatasi; Pembuatan parit, pengobatan
Pestisida, hingga berramai-ramai berburu tikus di malam hari, tak juga berhasil
mengurangi populasi tikus yang kian hari kian liar mengoyak batang padi. Hingga
tiba masanya, wabah tikus perlahan berhenti juga, tak satupun dari kami yang
tahu pasti penyebabnya.
Selasa, Desember 26, 2017
Sudah Lupa Rasanya
Sudah lupa rasanya, memandang hujan dari balik jendela
Mungkin ia kesakitan, mungkin kegirangan
Bulirnya jatuh membasahi tanah
Sudah lama rasanya, tak ku hirup udara ketinggian
Apakah masih hijau, atau gersang kerontang
Dijejak tapak kaki, mungkin gergaji
Oh.. rasanya
Rasanya tak ada rasa
Ragaku tlah mati rasa
Tak bernyawa
Sudah jauh rasanya, jarum jam berlari sendiri
Sudahkah aku tertinggal, kaki diam tak melangkah
Tanpa kibar bendera, jadi tiang berkarat
Oh.. sudahlah
Sudah biar tak berasa
Ragaku tlah mati rasa
Tak bernyawa
>>daN, Natal 2017
Langganan:
Postingan (Atom)