Dalam gendongan seorang penyair,
engkau tenang
meringkuk dalam lelap
Bening wajah yang bersemu merah,
menjelma bulir cahaya yang
siap kau jajakan kelak
Dalam gendongan seorang penyair,
rapal do'a
meruap dari kerumunan
Air muka dari bermacam rupa,
menuliskan sendiri harapnya
atas hidupmu
Hadirmu telah dinanti lama memang,
Bebareng penantian para petani kampung pada hujan
di musim tanam
Melaksa bulir-bulir air yang jatuh dari celah-celah langit,
engkau tawarkan kegembiraan pada
wajah-wajah yang riang
Engkau adalah rintik hujan yang
turun di pagi hari,
Yang bulir airnya bening
bercahaya dicium matahari
Dan kemudian kau jajakan
dari rumah ke rumah,
Tak habis-habisnya kau bagi.
>>selamat datang di dunia, anakku: Andamar Ahmad Qotrul Ghoits.