Selamat Datang di Taman Sunyi

..hanya sunyi, yang sanggup mengajarkan kita, untuk tak mendua...” ― Emha Ainun Nadjib

Minggu, Februari 15, 2009

Hanya bertanya-tanya, itu saja...


daN kemudiaN :askum..
sekala suNyi :kumlam..
daN kemudiaN :gimana pny kbr?
sekala suNyi :biasa, gk ada yang melebihi biasa
daN kemudiaN :sunyi?? sendiri??
sekala suNyi :ya, memang manusia pada dasarnya terlahir sendiri,
hidup jg sendiri, dan mati pun sendiri pula
daN kemudiaN :lahir?? kita lahir 'tuk menemani dan ditemani
sekala suNyi :gak semua
daN kemudiaN :semua..!! toh, gk mungkin tiap kita bisa hidup sendiri
sekala suNyi :hidup?? hidup yg gimana??
hidup adalah mencari kesejatian diri
daN kemudiaN :Mati!! hidup untuk mati

Rabu, Februari 04, 2009

KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG

Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan al-fatihah dan surah

Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alif-mu mengakar ke pusat bumi

Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakikat hidup

Karena pejalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri

Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan diperas jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya

Sembahyang di atas sajadah cahaya

Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang taka ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapa pun juga

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah

Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan

>>Emha Ainun Nadjib